Tips Cara Mengatasi Murai Batu Ngelowo / Ngebatman

Mengatasi Murai Batu Ngelowo / Ngebatman – Pengicau yang berkerabat dekat dengan Kacer ini, memang mempunyai suara gacor yang cukup menjanjikan. Namun dibalik suara murai batu yang ngeplong atau lantang dan bervariasi, ternyata ia juga mempunyai suatu kebiasaan yang cenderung terbilang kurang bagus. Salah satu kebiasaannya yang kerap dinilai kurang bagus, yaitu terketak pada perilakunya yang umum disebut dengan istilah nglowo atau ngebetmen oleh para kicaumania. Dan kebiasaan tersebut, berdasarkan sepengetahuan penulis, bisa dipicu atau muncul karena hal-hal tertentu yang menandakan kalau burung tengah berada pada kondisi kurang baik.
Tips cara mengatasi, menangani, megobati, menyembuhkan, murai batu nglowo, penanganan, perawatan ngelowo, terlalu jinak, galak, muda ngebatman.
Tips Cara Mengatasi Murai Batu Ngebatman / Ngelowo (Image Via flickr @Norman Kaleomokuokanalu Chock)
Mengingat penyebab murai batu ngebatman yang mencirikan kalau kondisinya sedang kurang baik, maka ada baiknya jika cara cepat  mengatasi atau mengobati murai batu nglowo lekas diterapkan. Apabila tidak ditindaklanjuti sejak dini, sangat dikhawatirkan jika perilaku tersebut nantinya terlanjur menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk ditangani. Namun perlu diketahui bahwa ngebetmen atau ngebatman sendiri merupakan sifat alami atau bawaan burung dari asalnya, sehingga tidak menutup kemungkinan bila ngelowo cenderung sulit atau bahkan tidak bisa untuk dihilangkan. Meski tidak dapat dihilangkan, menangani atau mengobatinya, setidaknya masih bisa dilakukan.

Adapun penyebab murai batu nglowo, mungkin dikarenakan ia sedang over birahi, mental yang menurun, terlalu jinak, penjemuran yang berlebihan dan lain sebagainya. Ngelowo sendiri, lebih cenderung membuat penampilan burung jadi kurang maksimal saat berkicau. Dan mungkin hal itu bisa terjadi lantaran tingkat birahi yang tidak pada semestinya ataupun mental bertarung yang kurang bagus. Sedangkan untuk cara mengatasi atau merawat murai batu ngebatman, bisa dilakukan dengan beberapa metode. Semisal dengan penanganan over birahi, mengurangi perilaku jinak atau membuatnya lebih giras, setelan penjemuran, memperbaiki mental murai batu yang sedang drop dan lain-lain.

Penanganan Murai Batu Over Birahi

Apabila tingkat birahinya terlalu over dan kemudian tetap diadu atau ditrek dengan pengicau lainnya, maka tidak menutup kemungkinan kalau hal ini bisa membuatnya jadi rentan nglowo. Supaya bisa meminimalisir terjadinya suatu keadaan yang kurang diinginkan, maka ada baiknya jika ia tidak ditarungkan atau digantang dengan burung lainnya untuk sementara waktu atau lebih tepatnya selama 1 hingga 2 bulan, atau sekiranya burung sudah benar-benar tidak terlihat over birahi. Untuk cara mengatasi murai batu ngebetmen yang terjadi lantaran over birahi, bisa dengan beberapa metode tertentu.

Adapun cara mengurangi murai batu yang over birahi, yaitu dengan pemberian EF atau pakan tambahan seperti jangkrik, rutin diembunkan di pagi hari, mengurangi lama waktu penjemuran, diumbar ke dalam kandang umbaran dan memberikan multivitamin. Agar proses penurunan over birahi bisa membuahkan hasil yang lebih memuaskan, maka tidak ada salahnya didukung dengan pemberian ulat bambu atau ulat bumbung dan cacing tanah. Rutin memberikan ulat bumbung dan cacing tanah, banyak dianggap mampu menurunkan tingkat birahi, khususnya untuk burung bernama ilmiah Copsychus malabaricus ini.

Membuat Murai Batu Lebih Giras

Terlalu jinak juga banyak dipercaya bahwa bisa membuat murai batu jadi gampang ngebatman. Selain itu, burung yang terlalu jinak, biasanya hanya akan rajin bunyi apabila melihat pemiliknya saja. Jika perilakunya yang terlalu jinak diabaikan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan kalau nantinya ia akan sulit untuk dijadikan lebih giras. Burung yang terlalu jinak biasanya disebabkan karena pemberian pakan EF, misalnya jangkrik yang berikan degan cara disuapi. Oleh karena itu, supaya burung tidak terlalu manja pada pemilik, maka sebaiknya segera hentikan menyuapi-nya pada saat memberikan pakan.

Setelan Penjemuran Murai Batu

Menjemur secara berlebihan, banyak dianggap dapat meningkatkan panas pada tubuh burung. Dan panas yang meningkat tidak pada semestinya juga bisa membuat murai batu jadi over birahi yang memicu terjadinya nglowo. Supaya panas tubuh burung tidak meningkat dengan suhu terlalu tinggi, maka sebaiknya hindari penjemuran yang berlangsung lama dan lebih tingkatkan pemandian agar panas tubuhnya bisa dinetralisir. Jika misalnya burung dijemur selama 2 jam, segera kurangi menjadi 1 jam atau setidaknya burung tidak sampai menerima panas yang terlalu berlebih. 

Apabila mandi hanya dilakukan 1 atau 2 kali, maka tidak ada salahnya jika ditingkatkan menjadi 3 kali atau lebih asalkan sesuai dengan karakter burung. Kalau burung seringkali diberi pakan EF yang bisa membuat panas tubuhnya jadi meningkat misalkan seperti ulat Hongkong, kelabang, jangkrik atau semacamnya, maka segera kurangi atau bahkan hentikan sementara waktu. Selama pemberian Ekstra Fooding yang memicu peningkatan suhu panas pada tubuh burung sudah dihentikan, pemilik bisa memberikan pakan EF yang berupa ulat bumbung atau cacing tanah dan minuman diganti dengan larutan penyegar.

Mengatasi Mental Murai Batu yang Sedang Drop

Jika ngelowo tidak disebabkan karena terlalu over birahi, terlalu jinak atau penjemuran yang berlebihan, mungkin saja murai batu ngebatman bisa terjadi lantaran mental bertarung-nya yang drop atau menurun. Mental drop sendiri,bisa dipicu oleh kurangnya asupan protein. Untuk membenahi kebutuhan protein yang kurang sempurna, yaitu bisa dilakukan dengan cara memberikan pakan EF berprotein tinggi seperti jangkrik misalnya. Namun dalam tahapan ini jangkrik diberikan semau burung agar kebutuhan protein-nya seutuhnya bisa terpenuhi. Apabila mentalnya belum benar-benar pulih, sebaiknya jangan dipertemukan dengan burung lainnya supaya proses penanganan bisa berjalan lebih efektif.